Jakarta – Belakangan ini ramai susu ikan menjadi topik perbincangan dikarenakan dapat menggantikan susu sapi dalam program makan bergizi gratis. Dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan bahwa produk tersebut sudah mulai diteliti sejak Tahun 2017 lalu.
Direktur Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo mengatakan pada 2017 para peneliti dari Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat berhasil menemukan hidrolisat protein ikan (HPI), yang kemudian penelitian terus dilanjutkan hingga akhirnya berhasil menyajikan HPI menjadi susu ikan pada tahun 2021.
Dia juga menjelaskan saat susu ikan dikenalkan dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mengkonsumsi protein ikan. Karena, masyarakat tidak perlu mengkonsumsi ikan secara langsung, tetapi dapat dari hasil olahan, seperti sosis, bakso ikan, ataupun makanan lainnya.
Pihaknya juuga telah melakukan metode fortifikasi di berbagai pangan olahan, metode ini dapat meningkatkan penambahan protein ikan di pangan masyarakat, protein ikan sebagai bahan pokok yang akan difortifikasikan menjadi tepung, sagu, dan lain-lain. Hal ini berarti dapat menjadi salah satu produk hilirisasi hasil perikanan.
Founder berikan Protein, Yogie Ary mengatakan susu ikan yang mulanya bernama minuman protein ikan yang berasal dari HPI, karena wujud hasil HPI yang putih dan rasanya yang sama seperti susu, produk tersebut yang kemudian lebih dikenal susu ikan.
Yogie juga menjelaskan pihaknya menggunakan jenis ikan yang nilai ekonominya sangat rendah, seperti ikan selar dan ikan peperek atau pony fish. Karena, sebanyak 70% ikan tangkapan nelayan yang tergolong nilai ekonominya rendah, selain itu, dia juga mengambil bahan bakunya dari nelayan setempat maupun koperasi nelayan.
Untuk penggunaan teknologinya, Yogie ungkap menggunakan teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Mesin untuk mengolah ikan menjadi bubuk merupakan karya anak dalam negeri. Dia menjelaskan dengan teknologi Hidrolisat tersebut ini terdapat kandungan asam amino yang dapat mudah dicerna oleh tubuh.
Selain menjadi bubuk HPI, hasil dari ikan yang dapat dikembangkan dari teknologi HPI dapat berguna berupa minyak ikan dan pupuk tulang ikan. Dari ketiga hasil itu dapat diolah menjadi berbagai macam produk dan mensuplai seperti industri farmasi, makanan, hingga pakan ternak.