Faktaviral.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto berkomitmen akan menjaga defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di bawah 3%.
Pada kesempatan tersebut, dia memastikan bahwa APBN Transisi akan terus dikomunikasikan, disinkronkan dan dikoordinasikan pada pemerintah saat ini yang menyusun dengan pemerintah yang akan menjalankan untuk periode selanjutnya.
Pemerintahan di bawah Presiden Jokowi disebut telah menyampaikan postur Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dengan tim Gugus Tugas Sinkronasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Berdasarkan kesepakatan sementara ini antara Pemerintah dengan Panitia Kerja A Badan Anggaran DPR RI mengenai postur makro fiskal 2025. Adapun pada postur APBN 2025 yang sudah dibahas dalam KEM-PPKF, baik asumsi dengan komisi XI dan komisi XII DPR, mencakup pendapatan negara dan Produk Domestik Bruto (PDB).
Seluruh kesepakatan mengenai postur makro fiskal 2025 tersebut akan disahkan pada juli 2024 dengan Banggar dalam sidang Paripurna pada 9 Juli 2024.
Menkeu menyebutkan, pihaknya juga akan menyampaikan Laporan Semester I dari pelaksanaan APBN 2024 dengan Banggar antara 8-10 Juli 2024 untuk dilakukan asesmen mengenai pelaksanaan APBN 2024, dan proyeksi akhir tahun yang nanti dijadikan landasan bagi penyusunan Rancangan APBN tahun 2025.
Siklus Anggaran akan dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan tim yang sekarang ini ditunjuk oleh Preseiden Terpilih, sehingga seluruh siklus dipahami, seluruh perkembangan pembicaraan juga akan dikomunikasikan yang implikasinya akan menyusun RUU APBN 2025.
Sri Mulyani menegaskan bahwa upaya komunikasi, koordinasi, dan sinkronasi di dalam proses tersebut akan dilakukan secara terus menerus dengan tim Presiden Terpilih.