Wisata Sejarah Peninggalan Kerajaan Majapahit di Surabaya Sumur Jobong
Sumur Jobong, yang juga dikenal sebagai “Sumur Sembilan,” merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Sumur ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi masyarakat setempat. Keberadaannya tidak hanya menjadi sumber air, tetapi juga menyimpan kisah penting dalam perkembangan kota Surabaya.
Asal Usul
Sumur Jobong diyakini dibangun pada masa Kesultanan Demak pada abad ke-15. Sumur ini dibangun oleh para penyebar agama Islam yang datang ke Surabaya di bawah kepemimpinan Sunan Ampel. Dikenal sebagai lokasi strategis, Sumur Jobong menarik perhatian banyak orang yang mencari tempat untuk beribadah dan mendapatkan air bersih.
Sumur ini memiliki struktur yang unik, terbuat dari batu bata merah yang kokoh dan dikelilingi oleh dinding yang cukup tinggi. Masyarakat percaya bahwa sumur ini tidak pernah kering, bahkan di musim kemarau sekalipun.
Peran dalam Masyarakat
Selama berabad-abad, Sumur Jobong telah menjadi sumber kehidupan bagi warga di sekitarnya. Airnya yang jernih dan bersih digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari, termasuk minum, memasak, dan keperluan ibadah. Selain itu, sumur ini juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berinteraksi dan merayakan berbagai tradisi.
Sumur Jobong juga sering kali disangkutpautkan dengan mitos dan legenda masyarakat. Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang “pangeran yang hilang,” di mana konon seorang pangeran yang tersesat dapat menemukan jalan pulang setelah meminum air dari sumur ini. Cerita-cerita seperti inilah yang menambah nilai magnetis dari lokasi ini bagi penduduk setempat.
Pemeliharaan dan Pelestarian
Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan lingkungan, keberadaan Sumur Jobong mulai terancam. Upaya pemeliharaan dan pelestarian sumur ini menjadi penting untuk menjaga warisan budaya dan sejarahnya. Pemerintah kota Surabaya, bersama dengan komunitas lokal, telah berupaya untuk merestorasi dan merawat area sekitar sumur agar tetap dapat diakses dan dihargai oleh generasi mendatang.