Faktaviral.com – Sejumlah Layanan Publik yang berbasis Digital terkena imbas dari Peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) sejak 20 Juni Lalu.
Pemerintah samapi saat ini masih belum bisa sepenuhnya mengatasi masalah ini dan masih belum bisa memulihkan PDN. Pelaku atau Peretas pun meminta tebusan hingga Rp 131 Miliar.
Badan Sibber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rapat bersama komisi I DPR, mengatakan masih melakukan identifikasi forensik untuk melihat apa saja akibat dari peretasan PDN.
Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut 210 Insatansi pemerintah dipusat maupun daerah terdampak serangan PDNS tersebut. Berikut sederet layanan publik yang terdampak akibat Peretasan PDNS tersebut :
Pemadanan NPWP Warga Negara Asing
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan serangan Ransomware pada PDNS berimbas pada proses pemadanan nomor identitas dengan NPWP.
Muhammadiyah Terkena Imbasnya
Wakil ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ismail Fahmi Mengatakan Muhammadiyah sebagai Organisasi besar ikut menjadi korban atas peretasan tersebut. Ia mengatakan Muhammadiyah yang mempunyai banyak lembaga pendidikan mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi yang datanya tersimpan di PDN.
PPDB Online Di Dumai Riau Dibatalkan
Dinas Pendidikan Kota Dumai, Riau memutuskan kebijakan mengadakan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) semua Sekolah Menengah Pertama Neger (SMPN) tahun 2024/2025 secara manual yang awalnya dibuka secara daring.
47 Layanan Kemendikbudristek termasuk KIP
Gangguan yang terjadi pada layanan PDNS mengakibatkan 47 domain layanan atau aplikasi Kemendikbudristek tidak dapat akses publik.
Bandara
Dampat peretasan PDN Kementerian Kominfo juga sempat berimbas pada pelayanan imigrasi di Bandara. Petugas menerapkan cap kedatangan dengan menuliskan keterangan tanggal, jam, nomor penerbangan, dan paraf petugas serta dilakukan dokumentasi.