Faktaviral.com – Kabar serangan Ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) menjadikan kekhawatiran terhadap perlindungan data pribadi. Termasuk, Data-data Nasabah yang ada di Perbankan.
Hal tersebut yang pernah sempat terjadi pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk yaitu pada Mei 2023 sistem layanan digital di BSI mengalami serangan siber Ransomware selama beberapa hari.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae memastikan layanan perbankan Indonesia tetap aman ditengah serangan Ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN). Hal tersebut dikarenakan Industri Perbankan tida masuk dalam sistem tersebut.
Dian juga mengatakan, sektor perbankan di Indonesia telah memiliki sistem keamanan yang cukup memadai, hal ini sejalan dengan perbaikan sistem perbankan usai kasus serangan siber yang menimpa PT Bank Syariah Indonesia Mei 2023.
Dian juga mengatakan, pihaknya sudah menempatkan pengawas IT di lapangan, mereka bertugas mengecek secara rutin terhadap layanan digital perbankan. Serangan siber Ransomware ke Pusat Data Nasional (PDN) sementara telah melumpuhkan layanan publik, salah satunya yang terdampak adalah layanan keimigrasian. Pelaku Serangan siber pun meminta tebusan US$ 8 Juta atau setara Rp 131 Miliar.
Pusat Data Nasional Sementara yang saat ini mengalami insiden serangan siber ini berada di Surabaya, Jawa Timur. Sampai saat ini Pemerintah terus berusaha untuk memulihkan semuanya menjadi kembali normal.