Jakarta – Pemerintah berencana membatasi BBM bersubsidi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun buka suara menyampaikan ada dua alasan yang utama konsumsi BBM subsidi harus perlu dibatasi.
Yang pertama berkaitan dengan polusi udara di kota besar utamanya di Jakarta. Perlu diketahui BBM bersubsidi yang kandungan oktannya rendah, hal itu membuat proses pembakaran yang tidak sempurna, yang dapat memicu emisi gas penyebab polusi menjadi lebih banyak.
Yang kedua, Presiden Jokowi ingin agar ada efisiensi pada APBN, khususnya di APBN 2025. Karena selama ini, BBM bersubsidi banyak sekali disalurkan tetapi tidak tepat sasaran. Subsidi yang telah ditetapkan dengan APBN pun akhirnya bocor.
Meski sebelumnya dikabarkan pembatasan BBM subsidi akan dilakukan Oktober, Presiden Jokowi mengaku belum memutuskan apapun soal wacana tersebut. Sampai dengan saat ini belum ada rapat khusus di Istana mengenai hal tersebut. Artinya, belum ada keputusan apakah BBM bersubsidi akan dibatasi pembeliannya di Oktober mendatang atau tidak.
Presiden Jokowi juga mengatakan pemerintah saat ini sedang melakukan proses sosialisasi perihal rencana pembatasan BBM tersebut. Dari proses tersebut, pemerintah masih perlu melihat kondisi di tengah masyarakat dan dinamikanya terlebih dahulu soal wacana ini.