Liburan dengan Pengalaman yang Seru Banget
Taman Nasional Tanjung Puting, terletak di Kalimantan Tengah, Indonesia, adalah salah satu destinasi ekowisata terbaik di dunia. Taman ini terkenal karena populasi orangutan liar yang signifikan dan upaya konservasinya yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Berlibur ke Taman Nasional Tanjung Puting tidak hanya menawarkan kesempatan untuk melihat orangutan di habitat aslinya, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam tentang pentingnya pelestarian alam. Berikut adalah panduan lengkap untuk liburan melihat orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting.
1. Tentang Taman Nasional Tanjung Puting
Taman Nasional Tanjung Puting adalah kawasan konservasi seluas sekitar 4.150 km² yang terdiri dari hutan hujan tropis, rawa-rawa, dan sungai-sungai besar. Taman ini didirikan pada tahun 1982 dan merupakan salah satu habitat alami terbesar bagi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Selain orangutan, taman ini juga merupakan rumah bagi berbagai spesies satwa liar lainnya, termasuk bekantan, owa-owa, buaya, dan berbagai jenis burung eksotis.
2. Cara Menuju Taman Nasional Tanjung Puting
Pangkalan Bun adalah pintu gerbang utama menuju Taman Nasional Tanjung Puting. Anda dapat mencapai Pangkalan Bun melalui penerbangan dari Jakarta, Surabaya, atau Semarang. Setibanya di Pangkalan Bun, perjalanan dilanjutkan ke Kumai, yang berjarak sekitar 20 km. Dari Kumai, Anda akan menaiki kapal tradisional yang disebut “klotok” untuk menyusuri Sungai Sekonyer menuju Taman Nasional Tanjung Puting.
3. Pengalaman Menyusuri Sungai dengan Klotok
Perjalanan menyusuri Sungai Sekonyer dengan klotok adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman di Taman Nasional Tanjung Puting. Klotok adalah perahu kayu tradisional yang biasanya dilengkapi dengan dek atas untuk tempat bersantai dan menikmati pemandangan. Selama perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan hutan tropis yang lebat dan kesempatan untuk melihat satwa liar seperti bekantan dan burung-burung eksotis.
4. Camp Leakey: Pusat Penelitian dan Konservasi Orangutan
Camp Leakey adalah salah satu pusat penelitian dan konservasi orangutan yang paling terkenal di Taman Nasional Tanjung Puting. Didirikan oleh Dr. Biruté Galdikas pada tahun 1971, Camp Leakey berfungsi sebagai tempat rehabilitasi bagi orangutan yang diselamatkan dari penangkapan ilegal dan deforestasi. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan orangutan yang bebas berkeliaran di sekitar camp dan berinteraksi dengan para peneliti yang bekerja untuk melindungi spesies ini.
Aktivitas Unggulan:
- Feeding Time: Menyaksikan orangutan diberi makan oleh para penjaga hutan. Ini adalah kesempatan terbaik untuk melihat orangutan dari dekat.
- Trekking di Hutan: Menjelajahi hutan tropis dengan pemandu lokal yang berpengalaman untuk mencari orangutan liar dan satwa lainnya.
5. Sekonyer River Cruise
Selain Camp Leakey, terdapat beberapa pos pengamatan lainnya di sepanjang Sungai Sekonyer, seperti Pondok Tanggui dan Tanjung Harapan. Setiap pos memiliki jadwal pemberian makan yang berbeda, sehingga pengunjung dapat mengatur waktu kunjungan untuk menyaksikan orangutan di berbagai lokasi.
Aktivitas Unggulan:
- Bird Watching: Mengamati berbagai jenis burung eksotis yang tinggal di sekitar sungai dan hutan.
- Night Safari: Menyusuri sungai pada malam hari untuk melihat satwa malam seperti buaya dan kelelawar.
6. Akomodasi di Klotok atau Lodge
Selama di Taman Nasional Tanjung Puting, pengunjung dapat memilih untuk bermalam di atas klotok atau menginap di salah satu lodge yang terletak di pinggir sungai. Tidur di atas klotok memberikan pengalaman unik, dengan suara-suara alam yang menemani malam Anda. Sementara itu, lodge menawarkan fasilitas yang lebih nyaman dan beragam pilihan aktivitas.
7. Peran Wisata dalam Konservasi
Mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang luar biasa, tetapi juga berkontribusi langsung pada upaya konservasi. Pendapatan dari pariwisata digunakan untuk mendukung program rehabilitasi orangutan dan perlindungan hutan. Wisatawan juga diajak untuk belajar tentang pentingnya konservasi dan bagaimana mereka dapat berperan dalam melindungi satwa liar dan habitatnya.