Fakta Sport – Lampu sorot Villa Park pada Rabu dini hari (16/4/2025) menjadi saksi bisu sebuah pertunjukan yang tak hanya soal skor Aston Villa kontra Paris Saint-Germain. Di tengah hiruk pikuk dan drama kekalahan tipis 2-3 yang menghentikan langkah The Villans di Liga Champions, muncul satu nama yang justru bersinar paling terang: Marcus Rashford.

Bukan gol yang menghiasi papan skor atas namanya. Bahkan, menit ke-76 menjadi akhir dari aksinya di lapangan, digantikan oleh Ollie Watkins. Namun, jejaknya jauh lebih mendalam dari sekadar statistik. Bayangkan, sebuah umpan terukur dari kaki Rashford menjelma menjadi gol pembuka harapan via Youri Tielemans. Lebih dari itu, Whoscored mencatat dua lesatan tepat sasaran, 42 sentuhan yang menghidupkan lini serang, dan empat umpan kunci yang bagai anak panah mengincar jantung pertahanan PSG.

Dion Dublin, mantan ikon Villa dan Manchester United, tak ragu memberikan sanjungan setinggi langit. Bagi Dublin, Rashford bukan hanya pemain pinjaman biasa. Ada energi tak terbatas yang ia pancarkan, memaksa barisan belakang PSG melakukan kesalahan-kesalahan krusial. “Marcus Rashford tidak mencetak gol, tapi tingkat energi yang dia punya…dia membuat para pemain belakang membuat kesalahan,” ujarnya penuh keyakinan di BBC. “Buat saya, dia adalah pemain terbaik untuk Villa,” tegasnya.

Jadi, lupakan sejenak kekalahan agregat 2-3. Ingatlah malam di mana seorang pemain, dengan semangat membara dan visi bermain yang memukau, mampu mencuri perhatian dan pujian, bahkan tanpa namanya tertulis di lembar gol. Marcus Rashford, sang pemantik asa di Villa Park, membuktikan bahwa magis seorang pemain tak selalu terukur dari jumlah gol yang ia lesakkan. Kadang, aura dan kontribusinya jauh lebih berharga.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *