Sejarah Kelenteng Tertua di Surabaya, Kelenteng Hong Tiek Hian
Sejarah dan Asal Usul
Kelenteng Hong Tiek Hian, yang terletak di Surabaya, merupakan salah satu tempat ibadah yang penting bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Kelenteng ini didirikan pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1875, sebagai tempat untuk memuja Dewa Thian Siang Sing Tee atau Dewa Langit. Nama “Hong Tiek Hian” sendiri memiliki arti “Kuil Dewa yang Murah Hati”, yang merefleksikan harapan masyarakat untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari dewa tersebut.
Kelenteng ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya bagi komunitas Tionghoa di Surabaya. Selama bertahun-tahun, Hong Tiek Hian telah menjadi saksi bisu berbagai perubahan yang terjadi di kota ini, termasuk pergeseran demografi dan perkembangan masyarakat Tionghoa.
Arsitektur dan Interior
Bangunan Kelenteng Hong Tiek Hian memiliki arsitektur yang khas dengan sentuhan tradisional Tionghoa. Atapnya yang melengkung dan dihiasi dengan ornamen warna-warni mencerminkan keindahan seni bangunan Tiongkok. Di dalam kelenteng terdapat altar utama yang didekorasi dengan berbagai patung dewa dan simbol-simbol keberuntungan, seperti ikan, naga, dan burung phoenix.
Salah satu daya tarik utama kelenteng ini adalah lukisan-lukisan indah di dinding yang menggambarkan berbagai kisah dan legenda dalam budaya Tionghoa. Keberadaan ornamen-ornamen yang rumit dan penuh makna ini memberikan nuansa spiritual yang mendalam bagi para pengunjung.
Perayaan dan Kegiatan Kebudayaan
Kelenteng Hong Tiek Hian rutin mengadakan berbagai acara keagamaan dan perayaan budaya, seperti Tahun Baru Imlek dan Festival Cap Go Meh. Selama perayaan ini, kelenteng dipenuhi oleh warga yang datang untuk berdoa dan merayakan bersama. Selain itu, kelenteng ini juga sering dijadikan tempat pertunjukan seni, seperti tarian barongsai dan pertunjukan musik tradisional, yang menggambarkan kekayaan budaya Tionghoa.
Pada acara-acara tertentu, pengunjung bisa menyaksikan ratusan lampion yang menerangi kelenteng, memberikan suasana yang penuh warna dan semangat. Masyarakat juga diundang untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial yang diadakan oleh kelenteng, seperti bhakti sosial dan donasi untuk yang membutuhkan.
Kelenteng sebagai Destinasi Wisata
Saat ini, Kelenteng Hong Tiek Hian tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai kalangan. Kebanyakan pengunjung tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah dan budaya Tionghoa di Indonesia. Dengan lokasinya yang strategis di tengah kota, kelenteng ini mudah diakses oleh wisatawan yang ingin menjelajahi Surabaya.