Fakta Oto – Penjualan motor listrik di Indonesia masih terbilang sepi peminat, meskipun telah diberikan subsidi sebesar Rp 7 juta. Popularitasnya masih jauh tertinggal dibandingkan motor bensin, dengan kontribusi penjualan motor listrik yang hanya mencapai sekitar satu persen dari total pasar roda dua di Tanah Air.
Astra Honda Motor (AHM), sebagai pemegang merek Honda di Indonesia, berpendapat bahwa rendahnya minat terhadap motor listrik bisa disebabkan oleh preferensi masyarakat yang masih mengutamakan performa dalam memilih sepeda motor.
“Kontribusi motor listrik terhadap total pasar roda dua saat ini baru sekitar 1 persen. Kalau kita lihat, motor listrik masih perlu meningkatkan performa, seperti kecepatan dan jarak tempuh. Konsumen masih meragukan kemampuan motor listrik di medan seperti tanjakan dan turunan,” ujar Thomas Wijaya, Executive Vice President Director (EVPD) PT AHM.
Selain itu, Thomas juga menyoroti pentingnya rasa aman dan kenyamanan bagi konsumen. “Peace of mind itu penting, terutama terkait infrastruktur, pengisian daya, keamanan, dan ketahanan baterai. Banyak konsumen yang masih butuh keyakinan lebih untuk beralih ke motor listrik. Hal ini bukan hanya tantangan bagi kami, tapi juga bagi semua merek motor listrik,” tambahnya.
Thomas juga menjelaskan bahwa motor listrik Honda masih dalam tahap pengenalan pasar. Dengan begitu, wajar jika saat ini belum banyak masyarakat yang tertarik untuk memiliki motor ramah lingkungan tersebut.
“Karena tahun lalu kami belum melakukan peluncuran, jadi baru 6-7 bulan terakhir ini kami mulai melakukan penetrasi pasar. Kami fokus pada tahap pengenalan, meningkatkan kesadaran, dan memberikan pengalaman kepada konsumen,” jelas Thomas.