Candi di Atas Bukit Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Candi Abang merupakan salah satu destinasi wisata unik di Yogyakarta yang menawarkan kombinasi menarik antara sejarah, arkeologi, dan keindahan alam. Terletak di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, candi ini menyimpan daya tarik yang berbeda dibandingkan candi-candi lain di Yogyakarta, seperti Borobudur atau Prambanan.

Keunikan Candi Abang

Nama “Abang” berasal dari warna bata merah (dalam bahasa Jawa: abang) yang menjadi bahan utama candi ini. Tidak seperti candi lainnya yang terbuat dari batu andesit, Candi Abang dibangun menggunakan batu bata merah, sehingga memberikan kesan yang khas. Kini, candi ini terlihat seperti gundukan bukit hijau yang ditutupi rumput, menyerupai piramida kecil di tengah ladang yang asri.

Candi Abang diyakini dibangun pada abad ke-9 hingga 10 Masehi, di masa Kerajaan Mataram Kuno. Fungsi utama candi ini adalah sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa, yang menunjukkan pengaruh agama Hindu di wilayah ini pada masa tersebut.

Pemandangan yang Menakjubkan

Candi Abang tidak hanya menyuguhkan sejarah, tetapi juga panorama alam yang memukau. Lokasinya yang berada di atas bukit menawarkan pemandangan luas ke arah ladang, hutan, dan pemukiman warga. Saat musim hujan, area ini berubah menjadi hijau subur, membuatnya terlihat seperti “bukit Teletubbies”. Pada musim kemarau, warna kuning kecokelatan memberikan pesona yang berbeda.

Bagi pecinta fotografi, Candi Abang adalah lokasi sempurna untuk menangkap keindahan alam dan suasana pedesaan yang tenang. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat pagi atau sore hari, ketika sinar matahari menciptakan pencahayaan alami yang indah.

Akses dan Lokasi

Untuk mencapai Candi Abang, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor dari pusat Kota Yogyakarta. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit. Setelah tiba di area parkir, pengunjung harus berjalan kaki selama beberapa menit untuk mencapai bukit tempat candi berada.

Legenda dan Mitos

Candi Abang juga dikelilingi oleh berbagai legenda yang menambah daya tariknya. Salah satu mitos yang populer adalah tentang “Batu Blencong”, sebuah artefak berbentuk seperti perahu yang ditemukan di dekat candi. Masyarakat setempat percaya bahwa batu ini memiliki kekuatan magis. Kepercayaan tersebut membuat kawasan ini semakin dihormati oleh warga sekitar.

Tips Berkunjung

  • Gunakan alas kaki yang nyaman karena medan menuju candi cukup berbatu.
  • Bawalah air minum untuk menjaga hidrasi, terutama saat cuaca panas.
  • Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen indah di lokasi.

Candi Abang adalah destinasi yang cocok bagi mereka yang ingin menikmati wisata sejarah sekaligus menjauh dari hiruk-pikuk kota. Keindahan alam dan atmosfer tenangnya membuat tempat ini layak untuk dikunjungi saat menjelajahi Yogyakarta. Jadi, jika Anda mencari pengalaman yang berbeda, pastikan untuk menyempatkan waktu mengunjungi Candi Abang!

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *